aku diam karena aku tahu tak mungkin bersama kamu
Senin, 11 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
jangan ragu
Passion vs capitalisme
Apakah kita saat ini kita berkarier dgn passion kita ?
untuk mengetesnya sangat sederhana yaitu
1. Apa kita sangat nyaman kita saat ini
2. Seberapa besar dampaknya terhadap pekerjaan apabila kita hadir dalam pekerjaan itu
3. jika kita tak di bayar untuk melakukan pekerjaan itu apakah kita masih mau melakukan
4. seberapa Besar manfaat terhadap orang lain
merasa pernah lelah dgn apa di kerjakan
Dan aapakah kita saat ini sudah berkarier sesuai passion kita hati kita yang bisa menjawabnya !
Sebagian besar mungkin kita saat ini berkarier yg bukan passion banyak faktor yg melandasi kita untuk berkarirer yg sangat kita tak senangi mungkin faktor pendidikan yg kurang pas karena salah memilih jurusan , dorongan orang tua dan financial dll
Faktor financial sangat menentukan kita dalam memilih karier kadang kita mengabaikan passion / kata hati kita , mungkin saat ini kita sudah memiliki karier yg sudah sangat mapan dengan penghasilan yg besar tapi satu sisi kita memiliki paasion dalam hati yg terdalam pastinya sangat mengingikan karier itu dan meninggalkan karier kita saat ini kita jalani untuk meraih salah satu kebahagian . tak banyak orang yg berani mengambil resiko itu meninggalkan pekerjaan kita jalani saat ini guna beralih menjalani passion impian kita . mungkin alasan terbesar ketakukan kita yaitu financial karena kita sudah menjalani karier yg mapan dan penghasilan yg oke tak harus sepenuhnya menginggalkan karier kita dengan cara kita tetap bekerja di karier kita dan kita mempuyai karier kedua yang pastinya sesuai dengan passion kita seperti kita berkarier di sebuah bank namun passion kita memasak bisa juga kita membuka resto atau usaha usaha lainnya yg berhubungan dengan kuliner bisa juga menjadi konsultan financial para pemilik resto dan apa pun kita lakukan pasti akan sangat menyenangkan walaupun mungkin kurang memberikan keuntungan financial dan kita tak akan pernah lelah dengan passion yg kita lakukan dan kita memberikan efek baik terhadap lingkungan kita
Perlu keberanian luar untuk menjadiakan passion sebagai karier dan meninggalkan karier yg bukan passion kita kita harus sangat yakin bahwa passion akan menghasilkan financial yg luar biasa pula pada awalnya pastinya akan sulit tapi pekerjaan yg dilakukan dari dalam hati akan menghasilkan karya luar biasa yang pasti akan memberikan kebahagian
Passion harus ada karya nyata jika belum menghasilkanada karya belum di katakan sabagai passion idealnya passion memberikan dampak positif terhadapa lingkungan bukan hanya sekedar kebahagian diri kita sendiri tapi namun untuk masyrakat luas contoh ada seseorang yang mendirikan bank sampah ia menberikan dampak sangat baik terhadap kebersihan dan permasalahan sampah selain itu dapat memberikan penghasilan tambahan kepada ibu ibu sekitar dengan mengumpulkan sampah / barang yang tak terpakai
Bejar dari kesalahan symtem pendidikan dan didikan keluarga alangkah lebih baik bila passion di temukan semuda mungkin karena akan lebih bahagia dan mungkin kita menemukan passion kita di usia yg tak muda lagi dan juka kita memiliki passion lebih dari satu mungkin juga pasion kita tak ada hubunganya yang satu dengan yang lain tapi kita sangat menikmati semua passion itu dan tak ada ada salahnya karena kita akan pernah merasa lelah dengan dengan semua passion itu karena membuat sangat kita bahagia
Mungkin sejak kecil mempuyai sejuta impian yang inggin kita wujudkan kelak ketika dewasa namun seiring waktu dan faktor orang tua yaitu terhadap masa depan yg menyangkut financial dan kebanggaan keluarga contoh anak seorang anak jenius di bidang musik tapi justru orang menginginkan anaknya menjadi seorang dokter karena orang tua berpikir menjadi dokter akan menjadi orang sukses secara financial dan menjadi kebanggan keluarga justru mengabaikan bakat jenius bidang musik yg di berikan tuhan karena kekawitiran orang tua tentang masa depan jika menjadi seorang musisi
Sistem pendidikan justru sangat berperan dlm kita memilih karier karena hanya mementingkan angka angka dlm menilai kepintaran seseorang sedangkan setiap orang memilki kejeniusan dan passion yg berbeda
Jika kelak menjadi orang akan harus mengupah pola pikir utk tidak memaksakan keinginan kita terhahap anak anak kita jika sebagai orang tua hanya memfasilatasi bakat mereka agar mereka menemukan passion mereka semuda mungkin
Jangan ragu untuk meraih passionmu
Senin, 04 Juni 2012
berpikir lebih sederhana
semakin hari kita akan lebih dewasa atau lebih tepatnya lebih tua. cara cara berpikir dan komplek masalah yang kita akan hadapi tentunya akan semakin banyak dan rumit , jika kita waktu kecil hanya satu yaitu bermain,bermain dan bermain tampa harus memikirkan hal yang membuat pusing
coba kita tengok kehidupan kita sekarang ! kita terbebani pikiran hal hal yang yang membuat kita kurang nyaman financial , karier , jodoh dan sejuta permasalahan yang kita hadapi
satu persatu teman-temanku menuju kehidupan baru mereka dengan menikah dan membuat keluarga kecil yang tampaknya sangat bahagia . kedengaranya sangat indah tapi apa mungkin semua berjalan seindah itu , tanya dalam pikiranku karena aku berpikir tentunya komplek masalah dan tantangan hidup akan sangat meningkat karena menyatukan dua orang bahkan dua keluarga besar dengan ego masing masing belum masalah financial yang harus di penuhi dan kadang mereka harus di paksa untuk kerja keras mencari nafkah
Aku dan beberapa temanku hingga saat ini belum memutuskan untuk menikah walaupun secara usia sudah cukup matang tentunya dengan seribu alasan pembenaran pikiran jika ada orang yang menyindir kenapa belum nikah.
Dan salah kasus (YG) salah satu temanku yang di lahirkan pada tahun 1978 belum menikah juga padahal secara fisik dan penampilan sangat OK ! ia pernah beberapa kali menjalani hubungan dengan beberapa wanita salah satunya (DW) ia seorang dokter boleh dikatakan sangat serius hingga bertunangan 2 tahun lalu dan akhirnya setahun kemudian hubungan mereka bubar di tengah jalan dengan alasan perbedaan pola pikir dan mungkin karena sama sama keras kepala itulah alasan yang ia berikan ke aku kenapa hubungan mereka berakhir dan tak lama kemudian ia berusaha pdkt dengan dua orang yang bekerja di bank ((LI) dan ( LE) usia mereka masih cukup muda di bawah 25 tahun kedua memiliki penampilan yang sangat menarik dan cantik (le) sebenarnya saat itu sudah memiliki cowok tapi ia begitu besar memberi harapan pada temanku ( kata temanku ) atau mungkin hanya di manfaatkan dalam batinku seiring berjalan waktu temanku mulai ragu dengan dia karena ia takut juga bila ia merebut (LE) dari cowoknya ia takut juga bila suatu saat nanti bila seseorang yang lebih baik darinya takutnya ia kena karma dan dti tinngal (LE) pelan dan pasti ia mulai mundur dan menjaga jarak , di saat yg sama ia mulai pdkt dgn (LI) tapi kali ini cukup berat karena mendapat tantangan karena salah satu saudara tidak setuju bila ia mendekati (LI) dan apalagi (LI) memiliki watak yang sangat keras kepala hingga suatu hari terjadi kesalahpahaman yg membuat hubungan mereka retak hingga saat ini dan lagi lagi dia belum menemukan belahan jiwanya
Aku juga memiliki teman (PW) yang menemukan jodohnya di usia 37 th dan dia juga pernah bebrapa kali menjalani hubungan padahal ingin menikah di usia di uisa 27 tahun dan disaat usia 30 an ia pernah sangat merasa galau kenapa ia belum jodohnya apa karena tandard wanita yang diinginkan sangat tinggi apa karena tuhan belum memberikan jodohnya tapi akhirnya jodoh ditemukan juga . lain cerita dengan (EM) yang menikah di usia yang sangat muda yaitu usia 21 tahun tampa banyak pertimbangan ia menikah padahal emosional dan financial belum mapan
Sedangkan aku sendiri yang saat menginjak usia 28 th dan tamapaknya dalam waktu dekat belum memutuskan untuk menikah dan pasti aku tak ingin salah memilih pasangan karena kita menikah bukan untuk satu dua bulan atau satu dua tahun tapi kita memilih pasangan untuk seumur hidup bahkan untuk kehidupan kita nanti di surga ! aku tidak muluk muluk mencari pasangan hidup dan tentu aku memiliki sosok yang cantik , kaya , dari keluarga baik baik dan muslim yang taat ,semoga Allah memberikan yang terbaik
Banyak faktor yang melandasi kita untuk mengambil keputusan dan keputusan yang terbaik adalah keputusan yang kita ambil atas keputusan kita sendiri
Tuhan pasti menjamin kehidupan makluhnya tergantung seberapa besar kita syukur
Langganan:
Postingan (Atom)